Kemenangan Blu-ray Akhiri Riwayat HD-DVD
15 Feb 2011
1
comments
Pergulatan Sony dan Toshiba untuk memperjuangkan masing-masing format andalan mereka untuk kelas high-definition video berakhir sudah. Seperti yang telah diduga sebelumnya, akhirnya Sony dengan format Blu-ray Disc yang diusungnya, memenangkan peperangan ini pada Selasa kemarin (19/2). Di lain pihak Toshiba dengan HD-DVD nya dilaporkan akan segera menghentikan semua produksi HD-DVD beserta player-nya.
Hal ini tentunya mementahkan semua usaha yang dilakukan Toshiba untuk merebut pasar selama ini. Seperti yang diketahui bersama, Toshiba telah mengupayakan sedemikian rupa penjualan HD-DVD andalannya, mulai dari memotong harga jual player-nya, hingga merangkul studio film di bawah bendera Viacom's Paramount Pictures, yang juga pemilik dari DreamWorks SKG, serta Universal Pictures.
Sebenarnya, baik HD DVD maupun Blu-ray Disc mempunyai kualitas yang sama baiknya, dari sisi kejernihan gambar dan suara, keduanya pun dipandang sebagai perpaduan yang sangat cocok bagi TV set Amerika. Namun yang membedakan keduanya adalah bahwa HD-DVD Player dapat dikoneksikan langsung ke Internet untuk mendownload trailer film dan berbagai bonus content, serta mempunyai sebuah fasilitas window kecil yang berisi komentar dari sutradara ataupun aktor film tersebut ketika film sedang diputar.
Persaingan antara Sony dan Toshiba dalam memperebutkan high-definition video market bisa dibilang merupakan perang terbesar pertama dalam hampir dua dekade setelah sebelumnya pada era 1980-an juga terjadi peperangan serupa antara Betamax dan VHS, yang akhirnya dimenangkan oleh VHS.
Dari sisi konsumen, akhir dari perang format ini merupakan sebuah awal yang baik. Hal ini disebabkan oleh karena konsumen tidak perlu khawatir salah lagi dalam memilih atau membeli player ataupun high-definition movie yang ada. Sony sebagai pemenang dari perang format ini tentunya akan mendapat banyak sekali keuntungan dari ditetapkannya Blu-ray Disc miliknya sebagai standart high-definition video. Dari kemenangan ini, sudah pasti tidak saja produk Sony akan merajai pasar high-definition video, namun juga royalti akan mengalir deras ke pundi-pundi uang Sony.(dna)
http://www.beritanet.com/
Hal ini tentunya mementahkan semua usaha yang dilakukan Toshiba untuk merebut pasar selama ini. Seperti yang diketahui bersama, Toshiba telah mengupayakan sedemikian rupa penjualan HD-DVD andalannya, mulai dari memotong harga jual player-nya, hingga merangkul studio film di bawah bendera Viacom's Paramount Pictures, yang juga pemilik dari DreamWorks SKG, serta Universal Pictures.
Sebenarnya, baik HD DVD maupun Blu-ray Disc mempunyai kualitas yang sama baiknya, dari sisi kejernihan gambar dan suara, keduanya pun dipandang sebagai perpaduan yang sangat cocok bagi TV set Amerika. Namun yang membedakan keduanya adalah bahwa HD-DVD Player dapat dikoneksikan langsung ke Internet untuk mendownload trailer film dan berbagai bonus content, serta mempunyai sebuah fasilitas window kecil yang berisi komentar dari sutradara ataupun aktor film tersebut ketika film sedang diputar.
Persaingan antara Sony dan Toshiba dalam memperebutkan high-definition video market bisa dibilang merupakan perang terbesar pertama dalam hampir dua dekade setelah sebelumnya pada era 1980-an juga terjadi peperangan serupa antara Betamax dan VHS, yang akhirnya dimenangkan oleh VHS.
Dari sisi konsumen, akhir dari perang format ini merupakan sebuah awal yang baik. Hal ini disebabkan oleh karena konsumen tidak perlu khawatir salah lagi dalam memilih atau membeli player ataupun high-definition movie yang ada. Sony sebagai pemenang dari perang format ini tentunya akan mendapat banyak sekali keuntungan dari ditetapkannya Blu-ray Disc miliknya sebagai standart high-definition video. Dari kemenangan ini, sudah pasti tidak saja produk Sony akan merajai pasar high-definition video, namun juga royalti akan mengalir deras ke pundi-pundi uang Sony.(dna)
http://www.beritanet.com/