Cara Menghitung Pendapatan Nasional
26 Feb 2016
0
comments
Pendapatan nasional merupakan salah satu
indikator yang dapat di gunakan untuk mengukur laju pembangunan dan
perkembangan tingkat kesejahteraan suatu negara dari waktu ke waktu.
Selain itu,dengan pendapatan nasional,dapat diketahui arah,tujuan dan
stuktur perekonomian di suatu negara.
pendapatan nasional didefenisikan sebagai jumlah barang-barang dan jasa-jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu negara pada periode tertentu,biayanya satu tahun.
pendapatan nasional didefenisikan sebagai jumlah barang-barang dan jasa-jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu negara pada periode tertentu,biayanya satu tahun.
Dalam perhitungan perhitungan pendapatan nasional,yang dihitung hanyalah barang akhir (final goods) sedangkan barang antara (intermediary goods) tidak dihitung dalam pendapatan nasional.
METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
untuk menghitung nilai pendapatan nasional,ada tiga pendekatan yang digunakan,yaitu :
untuk menghitung nilai pendapatan nasional,ada tiga pendekatan yang digunakan,yaitu :
1. Pendekatan produksi ( production approach )
2. Pendekatan pendapatan ( income approach )
3. Pendekatan pengeluaran ( expenditure approach )
Ketiga pendekatan diatas ,secara teoritis akan menghasilkan nilai pendapatan nasional yang sama.
1. Pendekatan produksi
Menurut pendekatan
produksi,pendapatan nasional dihitung berdasarkan jumlah nilai barang –
barang dan jasa- jasa yang dihasilkan dari masing-masing sektor ekonomi
pada periode tertentu.
Dalam perhitungan pendapatan nasional menurut pendekatan produksi, kemungkinan dilakukannya kesalahan.
Pendekatan produksi, dengan
cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari
bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu
periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi)
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
2. Pendekatan pendapatan
Menurut pendekatan
pendapatan ,pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan
pendapatan dari masing – masing faktor produksi pada tahun tertentu.
Pemilik faktor produksi tenaga
kerja akan memperoleh pendapatan dalam bentuk gaji, pemilik modal akan
mendapatkan bunga dari modal yang dimilikinya,pemilik tanah aka
memperoleh sewa ,dan pemilik keahlian (skill ) akan memperoleh laba.
Pendekatan pendapatan, dengan cara
menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang
diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode
tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan
kepada perusahaan.
( Y = r + w + i + p )
3. Pendapatan pengeluaran
Pendapatan nasional juga
dapat dihitung dengan menggunakan pendekatan pengeluaran. Dalam
pendekatan pengeluaran ,pendapatan nasional dihitung dengan cara
menjumlahkan pengeluaran dari masing-masing pelaku ekonomi pada periode
tertentu.
Pengeluarann konsumen untuk
membeli barang dan jasa disebut dengan konsumsi ,pengeluaran produsen
untuk membeli alat dan bahan produksi disebut investasi. Pengeluaran
pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan negara disebut pengeluaran
pemerintah. Transaksi perdagangan internasional yang diwujudkan dalam
bentuk selisih nilai ekspor dan impor disebut dengan ekspor bersih.
Dalam hubungannya dengan
perhitungan pendapatan nasional,ada beberapa bentuk investasi yang tidak
di golongkan sebagai pengeluaran investasi ; yaitu :investasi finansial
yang berupa pembelian surat berharga dan pembelian barang bekas.
Investasi finansial tidak digolongkan sebagai pengeluaran investasi
karena ivestasi finansial hanya berupa perpindahan aktiva dari satu
pemilik kepada pemilik lain. Begitu pula halnya dengan pembelian mobil
bekas yang digunakan untuk taksi tidak digolongkan sebagai investasi.
Dalam perhitungan pendapatan
nasional pendekatan pengeluaran ,pengeluaran investasi yang digunakan
adalah pengeluaran investasi domestik swasta bruto.
Pendekatan pengeluaran, dengan cara
menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang
diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan
dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang
dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga
(Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M).
Y = C + I + G + (X – M)
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun kemarin.
KONSEP LAIN DALAM PENDAPATAN NASIONAL
Ada beberapa konsep pendapatan
nasional diantaranya yaitu pendapatan nasional bruto, pendapatan
nasional neto, pendapatan nasional , pendapat perseorangan dan
pendapatan siap pakai . masinng-masing konsep tersebut dalam
perhitungannya saling berkaitan.
konsep pendapatan nasional
pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang
berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada
tahun 1665.
Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan
bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi)
selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli
ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi
bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional.
Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product,
GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun
oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu
negara.
Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional :
Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product)
merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama
satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi
barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang
beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang
dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan
penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap
bersifat bruto/kotor.Produk Nasional Neto (Net National Product)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement).Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
NNP = GNP – Penyusutan
Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan
oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil
produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada
di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing
yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income)
adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima
oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat
diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak
tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak
lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.NNI = NNP – Pajak tidak
langsung
Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal
Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam
masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan
apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment).
Transfer payment adalah
penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun
ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu,
contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para
pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya.
Untuk mendapatkan jumlah pendapatan
perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak
yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak
dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk
beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan
iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan
setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga
kerja tersebut tidak lagi bekerja).PI = (NNI + transfer payment) – (Laba
ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )
Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income)
adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan
jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi
investasi.
Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak,
contohnya pajak pendapatan.DI = PI – Pajak langsung.
Transaksi yang tidak dimasukkan dalam
perhitungan pendapatan nasional terdiri dari unorganized market
transaction ,transaksi barang bekas ,kualitas produk ,waktu luang
,transaksi yang semata – mata menyangkut uang, eksternalitas dan
komposisi dan distriburi produk.
Groos national product (
GNP) atau konsep kewarganegaraan merupakan jumlah barag dan jasa yag
dihasilkan didalam negeri maupun yang ada di luar negeri. Sedangkan Gross Domestic Product (
GDP) atau konsep kewilayahan merupakan jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan oleh seluruh penduduk yang berada di dalam wilayah hukum
suatu negara ,tanpa memperhatikan ,apakah penduduk tersebut warga negara
dari negara yang tidak bersangkutan ataupun warga negara dari negara
yang bersangkutan.
Referensi : pengantar ekonomika makro; Suparmono,SE.,M.Si.
Semoga bermanfaat Cara Menghitung Pendapatan Nasional